Wednesday, December 14, 2016

Makalah Penjas ( Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ) Sepakbola, basket, atletik, senam ritmik, dan renang gaya bebas



KATA PENGANTAR

     Segala puji hanya dipanjatkan kepada Allah Ta’ala, Rabb semesta alam . Shalawat dalam salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW., kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang baik hingga hari hisab. Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah yang berisi “Rangkuman Materi Penjaskes Kelas XI Semester 1” ini guna memenuhi tugas  mata pelajaran Penjaskes .
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, teman kelas serta guru mata pelajaran Penjaskes sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirya, penyusun menyadari bahwa makalah yang di susun ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan sumbangsih kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga Allah SWT, memberikan pertolongan kepada semua orang menjalani kehidupan ini, terutama bagi penyusun sendiri.
Aaamiin..









Purwakarta,  Desember 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dilandasi atas kesadaran bahwa berolahraga itu penting dan memberikan banyak manfaat yang positif bagi tubuh manusia dan untuk memenuhi tugas dari bapak guru, itu sebabnya saya selaku penyusun mengangkat materi olahraga ini sebagai makalah.
Semua orang di dunia ini, pasti sudah tidak asing lagi tentang apa itu olahraga. Namun sebagian orang tidak mengetahui macam-macam dari olahraga itu sendiri. Disini, saya mengemukakan tentang sedikitnya uraian materi olahraga di kelas XI semester 1 ini
B.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana uraian singkat mengenai sepakbola ?
2.      Bagaimana uraian singkat mengenai bola basket ?
3.      Bagaimana uraian singkat mengenai tes kebugaran ?
4.      Bagaimana uraian singkat mengenai Atletik ?
5.      Bagaimana uraian singkat mengenai senam ritmik ?
6.      Bagaimana uraian singkat mengenai renang gaya bebas ?
C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui uraian singkat mengenai beberapa materi kelas XI Semester 1 ini
2.      Memenuhi tugas Penjaskes











BAB II
PEMBAHASAN

A.     Sepakbola
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.
 Peraturan resmi sepak bola adalah:
• Offside
• Pelanggaran
• Tendangan Bebas
• Tendangan penalti
• Lemparan Dalam
• Tendangan Gawang
• Tendangan Sudut
Selain peraturan-peraturan di atas, keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Internasional (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola. Peraturan-peraturan lengkapnya dapat ditemukan di situs web FIFA.
1.      Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
a.      Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam
1). Berdiri posisi melangkah, kaki kiri di depan kanan di belakang menghadap ke bola. 2)  Kaki kiri menumpu di samping bola jarak sekepalan tangan dengan ujung kaki mengarah ke depan serta lutut sedikit ditekuk dan badan agak condong ke depan. 3)  Kaki kanan dibuka keluar sehingga mata kaki mengarah ke bola dan kedua lengan menjaga keseimbangan. 4)  Ayunankan kaki kanan ke bola menggunakan kaki bagian dalam. 5)  Gerakan selanjutnya diikuti oleh gerak lanjut dari kaki tendang yang diimbangi anggota tubuh lainnya
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menendang bola dengan kaki bagian dalam, yaitu: sikap badan kaku, kaki tumpu tidak di samping bola, kaki tendang tidak stabil, badan kurang condong ke depan, dan tidak diikuti gerak lanjut.


b.      Menendang Bola dengan Punggung Kaki Bagian
1). Sikap berdiri di belakang bola. 2). Kaki tumpu harus di samping bola dengan jarak sekepalan tangan. 3). Badan sedikit condong ke depan, kedua lengan rileks untuk menjaga keseimbangan dan pandangan dipusatkan ke bola. 4).Pada saat kaki tendang mengayun ke depan, kaki mengarah ke bola, pergelangan kaki di titik tengah, ujung kaki selangkah ke samping bawah.
5). Bola ditendang tepat pada sasaran titik pusat tendangan dengan perkenaan pada punggung kaki bagian dalam. 6). Sikap akhir tendangan diikuti oleh gerak lanjut kaki tendang yang diikuti anggota badan seluruhnya.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam, yaitu: sikap badan kaku, kaki tumpu tidak di samping bola, kaki tendang tidak stabil, badan kurang condong ke depan, dan tidak diikuti gerak lanjut.
c.       Menendang Bola dengan Punggung Kaki
1). Sikap berdiri di belakang bola. 2). Letakkan kaki tumpu disamping bola dengan jarak sekepalan tangan. 3). Kaki tendang ke belakang lurus dengan bola dan pandangan ke arah tendangan. 4). Kaki tendang diayunkan ke belakang kemudian gerakan ke depan menyentuh bola sekuatkuatnya dengan perkenaan pada punggung kaki. 5). Sikap akhir dari tendangan diikuti dengan gerak lanjut kaki tendang dan diikuti oleh anggota tubuh lainnya.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam, yaitu sikap badan kaku, kaki tumpu tidak di samping bola, kaki tendang tidak stabil, badan kurang condong ke depan, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2. Keterampilan Gerak Memberhentikan/Mengontrol Bola
a. Menghentikan/ Mengontrol bola dengan Telapak
1). Sikap berdiri menghadap arah datangnya bola. 2). Dekati bola yang sedang bergerak. 3). Julurkan kaki kanan ke arah bola dan hentikan bola dengan telapak kaki. 4). Telapak kaki ditarik ke belakang bersamaan dengan datangnya bola. Perhatikanlah Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menghentikan / mengontrol bola dengan telapak kaki, yaitu: badan kaku, kaki yang menahan tidak rileks, dan kaki tidak digerakkan/ditarik ke belakang.
b. Mengontrol Bola dengan Punggung Kaki
1) Sikap berdiri menghadap ke arah datangnya bola, kemudian bergerak ke arah bola. 2) Julurkan kaki kanan ke arah bola, dan tahan pergerakan bola menggunakan punggung kaki dengan sedikit sentuhan atau tarikan. 4). Jatuhkan bola di antara kedua kaki. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menghentikan/ mengontrol bola dengan punggung kaki, yaitu: badan kaku, kaki yang menahan tidak rileks, dan kaki yang menahan bola tidak digerakkan/ditarik ke belakang.
c. Mengontrol Bola dengan Dada
1) Sikap berdiri mengahadap arah datangnya bola. 2)  Posisikan tubuh sehingga dada satu arah dengan datangnya bola. 3). Busungkan dada sehingga terbuka lebar dan kedua tangan melebar dalam posisi yang seimbang. 4).  Tahan bola tepat di dada dengan sedikit sentuhan atau tarikan ke belakang. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menghentikan/mengontrol bola dengan dada, yaitu: badan kaku, kaki tidak dibuka, dada tidak dibusungkan dan lengan/tangan tidak terbuka, dan tidak ada gerakan menjemput bola.
d. Menghentikan/Mengontrol Bola dengan Paha Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak menghentikan/ mengontrol bola dengan menggunakan paha dengan urutan gerakan sebagai berikut: 1) Sikap berdiri mengahad arah datangnya bola, dan memposisikan badan satu arah dengan bola. 2) Tempatkan tubuh di bawah datangnya bola dalam posisi seimbang. 3) Angkat salah satu kaki dan tekuk lutut hingga paha berada bidang datar tepat di bawah lambungan bola. 4). Hentikan bola melalui sedikit sentuhan dengan paha. 5). Jatuhkan bola di antara kedua kaki. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika mengontrol bola dengan paha adalah badan kaku, kaki tidak tidak diangkat, paha tidak dalam bidang datar, dan tidak ada gerakan menjemput bola.
e. Menghentikan / Mengontrol Bola dengan Perut
1) Sikap berdiri menghadap arah datangnya bola. 2) Posisikan tubuh segaris dengan arah datangnya bola, dan bergerak ke depan untuk menjemput bola. 3). Tahan bola menggunakan perut dengan sentuhan atau menarik perut ke belakang sambil menjaga keseimbangan. 4). Jatuhkanlah bola di antara kedua kaki. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menghentikan/ mengontrol bola dengan perut adalah badan kaku, perut tidak rileks, kedua tangan tidak dibuka, dan tidak ada gerakan menjemput bola.
3. Keterampilan Gerak Menggiring Bola
a. Menggiring Bola dengan Punggung Kaki Bagian Dalam
1) Berdiri posisi melangkah (kaki kanan di depan), berat tubuh bertumpu pada kaki belakang (kaki kiri) dengan lutut agak ditekuk. 2)  Letakkan bola di depan depan dan kedua lengan menjaga keseimbangan. 3)  Dorong bola ke depan secara perlahan mengguankan punggung kaki bagian dalam. 4).  Usahakan kedua kaki selalu dekat dengan bola dan sesuaikan irama langkah dengan bola. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menggiring bola dengan punggung kaki bagian dalam, yaitu: badan kaku dan tidak condong ke depan, kedua lengan tidak rileks, salah satu atau kedua kaki terlalu jauh dengan bola, lutut tidak ditekuk, dan kaki dan bola terlalu jarang bersentuhan.
b. Menggiring Bola Menggunakan Punggung Kaki Bagian Luar
1. Berdiri posisi melangkah (kaki kanan di depan), berat tubuh bertumpu pada kaki belakang (kaki kiri) dengan lutut agak ditekuk. 2. Letakkan bola di depan depan dan kedua lengan menjaga keseimbangan. 3. Dorong bola ke depan secara perlahan mengguankan punggung kaki bagian luar. 4). Usahakan kedua kaki selalu dekat dengan bola dan sesuaikan irama langkah dengan bola.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menggiring bola dengan punggung kaki bagian luar, yaitu: badan kaku dan tidak condong ke depan, kedua lengan tidak rileks, salah satu atau kedua kaki terlalu jauh dengan bola, lutut tidak ditekuk, dan kaki dan bola terlalu jarang bersentuhan.
a. Menyundul Bola dengan Awalan
1). Berdiri dalam posisi seimbang menghadap arah datangnya bola. 2). Pandangan mengarah datangnya bola di udara. 3). Bergerak mendekati bola setelah berjarak kira-kira satu meter antara kepala dan bola, lalu melompat untuk melakukan sundulan dengan menguatkan leher. 4).  Sundulan bola dilakukan dengan dahi. 5). Mendarat dengan tumpuan kaki sedikit ditekuk. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menyundul bola dengan awalan, yaitu: badan kaku dan tidak seimbang, pandangan tidak pada bola, tidak bergerak mendekati bola, dan perkenaan tidak pada kening/dahi.
b. Menyundul Bola Tanpa Awalan
1). Berdiri dalam posisi seimbang menghadap ke arah datangnya bola. 2). Kedua kaki dibuka sejajar bahu dan pandangan ke arah datangnya bola. 3). Kedua lengan terbuka ke samping tetapi rileks. 4). Bergerak mendekati bola dan lakukan sundulan dengan menguatkan leher. 5). Sundulan bola dilakukan dengan dahi.  Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika menyundul bola tanpa awalan, yaitu: badan kaku dan tidak seimbang, pandangan tidak pada bola, tidak bergerak mendekati bola, kedua lengan tidak rileks, dan perkenaan tidak pada dahi.

B.      Bola Basket
Permainan bolabasket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu putra maupun putri, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan basket adalah membuat angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket/keranjang lawan dan mencegah pemain lawan untuk membuat angka/memasukkan bola ke basket/keranjang regu kita
1. Keterampilan Gerak Mengoper Bola
a. Mengoper Bola Setinggi Dada
1). Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu kaki berada di depan. 2). Pandangan lurus ke arah mana bola akan dioperkan. 3). Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada dan posisi siku ditekuk mendekati badan. 4). Dorong bola dengan meluruskan lengan dan ibu jari diputar ke bawah sehingga tangan lurus dan lecutan pegelangan tangan. 5). Langkahkan kaki belakang untuk gerakan lanjutan agar badan seimbang. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak mengoper bola setinggi dada, yaitu: saat berdiri kaki tidak membuka, kaki sejajar, bola tidak dipegang dengan kedua tangan, dorongan bola kurang maksimal, dan tidak ada gerakan lanjutan.
b. Mengoper Bola dengan Pantulan
1). Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu kaki berada di depan.2). Kedua tangan memegang dan salah satu tangan ditempatkan di belakang bola. 3). Dorong bola ke arah bawah sehingga memantul ke lantai/tanah. 4). Langkahkan kaki belakang untuk gerakan lanjutan agar badan seimbang. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak mengoper bola dengan pantulan, yaitu: saat berdiri kaki tidak membuka, kaki sejajar, satu tangan tidak memegang bola di bagian belakang, dorongan bola kurang maksimal, memantulkan bola terlalu dekat dengan diri sendiri dan penerima, serta tidak ada gerakan lanjutan.

c. Mengoper Bola dengan Satu Tangan
1). Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu kaki berada di depan. 2). Salah satu tangan memegang bola. 3). Pindahkan berat badan ke belakang kemudian dorong bola ke atas dengan mengayunkan tangan ke depan atas. 4). Lepaskan bola ketika tangan lurus ke depan. 5). Langkahkan kaki belakang untuk gerakan lanjutan agar badan seimbang. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak mengoper bola dengan satu tangan, yaitu: saat berdiri kaki tidak membuka, kaki sejajar, tangan kurang maksimal dalam memegang bola, dorongan bola kurang maksimal, dan  tidak ada gerakan lanjutan.
2. Keterampilan Gerak Menggiring Bola
a.  Berdiri dengan badan sedikit condong ke depan. b. Salah satu kaki di depan dengan lutut sedikit ditekuk. c. Pegang bola dengan dua tangan di samping badan. d.  Pandangan ke depan atau kepala lawan. e. Pantulkan bola dengan satu tangan dengan teratur. F. Saat bola bergerak ke atas, telapak tangan menerima bola dan usahakan mengikuti gerak bola ke atas (usahakan perkenaan tangan dan bola tidak bersuara). g. Cobalah lakukan dengan berjalan, lari pelan, dan lari agak cepat. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menggiring bola, yaitu: saat berdiri salah satu kaki tidak berada di depan, pantulan bola ke bawah terlalu keras, pantulan tidak teratur, pandangan terlalu menunduk, dan telapak tangan terlalu kaku.
3. Keterampilan Gerak Menembak Bola Ke Ring/Keranjang
a. Menembak Bola dengan Satu Tangan
1). Sikap awal berdiri tegak menghadap ring/keranjang, salah satu kaki di depan dengan rileks. 2). Peganglah bola dengan dua tangan. 3). Dorong bola ke depan atas dari bahu sebelah kanan, dengan sedikit memutar lengan ke arah bawah kanan sebelah luar, sehingga sebagian besar berat bola terletak di permukaan jari-jari dan hampir di seluruh telapak tangan kanan/ kiri. 4). Tangan kiri/kanan membantu agar bola tidak jatuh sebelum dilemparkan atau ditembakkan. 5). Pada saat akan melepaskan tembakan, tekuk kedua lutut serta tariklah bola sedikit ke belakang dengan irama gerakan menolak tembakan. 6). Setelah bola lepas, pindahkan berat badan ke kaki depan dan melangkah.  Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menembak bola dengan satu tangan, yaitu: saat berdiri salah satu kaki tidak berada di depan, dorongan bola kurang kuat dan tidak ke arah depan atas, tangan yang menembak terlalu kaku, lutut kurang ditekuk ketika akan melepaskan bola, dan tidak ada gerakan lanjutan.


b. Menembak Bola dengan Dua Tangan dan Loncatan Sambil Meloncat
1)  Berdiri, badan agak condong dengan kaki dibuka selebar bahu mengahdap ke ring basket. 2)  Kedua telapak tangan memegang bola membentuk huruf W di depan dada. 3) Langkah tungkai dan kaki mengikuti irama langkah kanan-kiri-kanan atau kiri-kanan-kiri mendekati ring  4)  Lecutkan kedua tangan dan mendaratlah dengan mengeperkan kedua lutut dan salah satu kaki di depan. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menembak bola dengan dua tangan dan loncatan, yaitu: saat berdiri kaki tidak dibuka, dorongan bola kurang kuat dan tidak ke arah depan atas, tangan yang menembak terlalu kaku, lutut kurang ditekuk ketika akan melepaskan bola, tidak ada loncatan, dan tidak ada gerakan lanjutan.
c. Lay-up
1) Berdiri dengan jarak 3-4 meter dari ring dan arahkan pandangan ke ring basket. 2) Pegang bola dengan kedua tangan. 3) Langkah tungkai dan kaki mengikuti irama langkah kanan-kiri-kanan atau kiri-kanan-kiri mendekati ring 4) Mendaratlah dengan kedua kaki dan lutut sedikit mengeper dan ikuti dengan langkah kaki untuk menjaga keseimbangan. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak lay-up, yaitu: langkah kaki tidak teratur, tangan dan kaki kurang harmonis saat mendekati ring, langkah kaki terlalu lebar, bola tidak terkuasai dengan baik sehingga terlepas dari tangan, tidak ada loncatan, dan tidak ada gerakan lanjutan setelah bola lepas.

C.      Tes Kebugaran
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas keseharian tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai cadangan sisa tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain Cholik dan Maksum (2007:51).
Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan antara lain ditentukan oleh empat komponen kebugaran jasmani, yaitu: (1) Daya tahan jantung, paru-paru, dan peredaran darah, (2) Komposisi tubuh, (3) Kekuatan dan daya tahan otot, dan (4) kelenturan sendi dan otot.
·         Konsep Pengukuran Kebugaran Jasmani  Terkait Kesehatan
1. Daya Tahan Jantung-Paru-Peredaran Darah
Daya tahan jantung-paru-peredaran darah adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan system jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.


a. Meningkatkan Daya Tahan Jantung-Paru-paru-Peredaran Darah Kemampuan daya tahan kardiovaskuler dapat ditingkatkan dengan berbagai latihan, seperti:
1) Lari Secara Terus-menerus. Latihan ini memperbaiki keadaan tetap atau keseimbangan antara pengeluaran tenaga, pengambilan zat asam selama latihan berlangsung.
2) Lari dengan Kecepatan dan Jarak yang Bervariasi. Latihan ini memperlancar atau memperbaiki ketahanan organ-organ tubuh dan bagian-bagian lain dari tubuh si pelari.
3) Lari Fartlek .Fartlek adalah suatu sistem latihan daya tahan yang maksudnya adalah untuk membangun, mengembalikan atau memelihara kondisi tubuh seseorang.
4) Lari di bukit-bukit
Tujuan dari latihan ini adalah agar mendapatkan otot-otot yang kuat. Macammacam lari di bukit-bukit: a)  Lari jarak sedang 60-80 meter, b) Lari jarak panjang 100-150 meter, c)  Lari di seputar bukit 400-600 meter naik turun bukit
b. Pengukuran Daya Tahan Jantung-Paru-paru-Peredaran Darah
Kemampuan daya tahan jantung, paru, dan peredaran darah dapat diukur/ diketahui dengan melakukan tes lari usia 16-19 tahun dalam Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), yaitu: tes lari 1200 meter untuk Putra dan Tes 1000 meter untuk Putri. Berikut cara melakukan tes tersebu: 1) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernafasan 2) Alat dan Fasilitas a) Lintasan lari. b) Stopwatch. c) Bendera start. d) Peluit. e) Tiang pancang. f) Alat tulis. 3) Petugas Tes a) Petugas pemberangkatan b) Pengukur waktu c) Pencatat hasil d) Pengawas dan pembantu umum
4) Pelaksanaan Tes a) Sikap permulaan Peserta berdiri di belakang garis start b) Gerakan Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari. Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish.
5) Pencatatan Hasil a) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish. b) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh:  3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”. 
2. Kekuatan Otot
a. Meningkatkan Kekuatan Otot Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dengan menggunakan beban, misalnya mendorong dan mengangkat. Kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan-latihan sebagai berikut:
1) Push-up.
Tujuan melakukan push-up adalah untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. a)  Sikap awal tiarap dengan seluruh tubuh sejajar dengan lantai dan berat badan ditahan oleh tangan dan kaki. b) Turunkan badan ke bawah hingga dada hampir mendekati lantai dengan melipat siku dan posisi kaki sampai kepala lurus. c)  Angkat tubuh ke atas dengan meluruskan kedua siku. d)  Lakukan turun naik secara berulang-ulang.
2) Sit up
Tujuan melakukan sit up adalah untuk melatih kekuatan otot perut. a) Sikap permulaan adalah telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua telapak tangan dikaitkan dibagian belakang kepala dan kedua siku di samping  telinga. b) Gerakan satu dilakukan dengan mengangkat badan ke atas dan  kembali ke sikap telentang. c) Gerakan turun naik (baring duduk) dilakukan secara perlahan-lahan dan berulang-ulang
3) Back up
Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot punggung dan otot perut. a) Sikap permulaan, badan telungkup, kedua tungkai rapat dan telapak kaki mengarah ke belakang tumit dengan merapat. b)  Kedua lengan memeluk kepala kebelakang. Siku menghadap ke samping. c)  Angkat togok ke belakang atas sedangkan  perut, dan tungkai masih menempel pada lantai. d)  Kembali ke sikap telungkup. e)  Lakukan secara berulang-ulang
4) Squat jump
Tujuan latihan squat jump adalah untuk melatih kekuatan otot tungkai dan pinggul. Gerakannya adalah sebagai berikut: a) Pada latihan permulaan dilakukan dengan sikap jongkok dengan salah satu kaki jinjit dan kedua telapak tangan dikaitkan kepala  bagian belakang dan pandangan lurus ke depan. b) Loncatlah tegak ke atas dan kembali ke sikap jongkok. c) Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang. d) Perhatikan gambar 5.7.

5) Kegiatan pembelajaran latihan kekuatan otot-otot tubuh.
a)  Sistem set (set system) dilakukan dengan menggunakan 8 - 12 kali melakukan sebanyak 3 set. b) Sistem superset (superset system), pelaksanaannya dilakukan dengan cara latihan yang berlawanan, misalnya latihan otot lengan depan (biceps) yang dibarengi juga dengan latihan otot lengan belakang (triceps). c) Split routines dilaksanakan dengan melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah.
b. Pengukuran Kekuatan Otot
1) Tes gantung angkat tubuh untuk putra dan tes gantung siku tekuk untuk putri
a) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu.
b) Alat dan fasilitas
(1)  Lantai rata dan bersih. (2) Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian peserta. (3)  Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi. (4)  Stopwatch. (5)  Serbuk kapur atau magnesium karbonat. (6)  Alat tulis. (7)  Petugas tes (8)  Pengamat waktu (9) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
c) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik untuk Putra
(1) Posisi permulaan Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggai selebar bahu Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala
(2) Gerakan (a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 5.10) kemudian kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali. (b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus. (c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.
(d) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila: pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun. Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus
d) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta. (1) Sikap perrnulaan: Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala
(2) Gerakan Melompat ke atas sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal . Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
(3) Pencatatan Hasil Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).
2) Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik a) Tujuan Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. b) Alat dan fasilitas (1) Lantai/lapangan yang rata dan bersih (2) Stopwatch. (3) Alat tulis. (4) Alas/tikar/matras dan lain-lain. c) Petugas tes (1) Pengamat waktu (2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil d) Pelaksanaan (1) Sikap permulaan (a) Berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala. (b) Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
(2) Gerakan (a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal. (b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik
e) Pencatatan Hasil (1) Gerakan tes tidak dihitung apabila : (a) Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi. (b) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha. (c) Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh (2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik. (3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).

3) Tes Loncat Tegak ( Vertical Jump )
a) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak tenaga eksplosif
b) Alat dan Fasilitas (1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm. (2) Serbuk kapur. (3) Alat penghapus papan tulis. (4) Alat tulis. c) Petugas Tes: Pengamat dan pencatat hasil d) Pelaksanaan Tes (1) Sikap permulaan (a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/  magnesium karbonat. (b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan/kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
(2) Gerakan (a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas. (b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain.
(3) Pencatatan Hasil (a) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak. (b) Ketiga selisih hasil tes dicatat. (c) Masukkan hasil selisih yang paling besar.
3. Kelenturan
a. Meningkatkan Kelenturan Kelenturan adalah kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh. Latihan kelenturan bermanfaat untuk memungkinkan persendian bereaksi dengan lengkap dalam jarak yang normal dan dari gerakan tersebut tidak menyebabkan cedera. Cobalah kalian lakukan beberapa bentuk latihan kelenturan secara statis dan dinamis/ritmis di bawah ini. 1) Latihan Kelenturan Statis a) Latihan kelenturan statis leher. (1) Posisi berdiri tegak. (2) Miringkan kepala di atas bahu kiri selama tiga detik. (3) Miringkan kepala di atas bahu kanan selama tiga detik. (4) Putar dagu ke bahu kiri selama tiga detik. (5) Putar dagu ke bahu kanan selama tiga detik. (6) Anggukkan kepala ke depan sejauh mungkin dan letakkan dagu  di atas dada. (7)  Tarik kepala sejauh mungkin ke belakang kemudian sentuhkan kepala belakang ke bahu.
b) Latihan kelenturan statis jari dan pergelangan tangan. (1) Kaitkan jari-jari tangan satu dengan yang lain, putar telapak tangan menjauhi tubuh, luruskan lengan ke depan, dan renggangkan selama tiga detik. (2) Tekan telapak tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama tiga detik. (3) Tekan punggung tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama tiga detik. 
c) Latihan kelenturan tekuk siku (1) Latihan tekuk siku adalah latihan ekstensi. (2) Tekuk siku dan tahan selama tiga puluh detik.
d) Latihan kelenturan statis bahu (1) Silangkan kedua lengan di depan tubuh selama tiga puluh detik. (2) Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri sebagai penopang regangan selama tiga detik. (3)  Letakkan satu tangan di atas kepala dan di belakang punggung, kemudian coba dipertemukan kedua tangan itu.
e) Latihan kelenturan statis batang tubuh (1) Bertolak pinggang, bengkokkan tubuh ke samping kiri, tahan selama tiga detik, lakukan ke kanan dan ke kiri. (2) Kedua tangan saling jabat tangan dan dilakukan di atas kepala, bengkokkan badan ke samping kiri dan kanan
 f) Latihan kelenturan statis tungkai/punggung (1)  Lakukan posisi jongkok, selama satu detik. (2)  Lakukan posisi bungkuk, selama tiga detik. (3)  Ulangi masing-masing sebanyak tiga kali. (4)  Posisi duduk dengan kedua lutut lurus ke depan dan gerakan mencium lutut selama tiga detik. (5) Ulangi posisi duduk  mencium lutut sebanyak tiga kali
g) Latihan kelenturan statis punggung (1) Lengkungkan punggung selama tiga detik. (2) Bulatkan punggung selama tiga detik. (3) Lakukan skala lutut kanan selama tiga detik. (4) Lakukan skala lutut kiri selama tiga detik. (5) Lakukan duduk berlutut dan dahi di lantai selama tiga detik. (6) Lengkungkan naik selama tiga detik. (7) Lengkungkan ke depan selama tiga detik. (8)  Lengkungkan naik dan lutut dibengkokkan selama tiga detik.
h) Latihan kelenturan statis pergelangan kaki, tungkai, dan punggung duduk lurus. (1) Tekuk pergelangan kaki kanan dengan menggunakan kedua tangan untuk membalikkan tekanan regangan selama tiga detik. (2) Tekuk pergelangan kaki kanan selama tiga detik. (3) Tekuk pergelangan kaki kiri selama tiga detik. (4) Tekuk pergelangan kaki kiri selama tiga detik. (5) Salah satu tungkai kanan dilipat mengangkang, kemudian gerakkan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada selama tiga detik. (6) Salah satu tungkai kanan dilipat mengangkang, kemudian gunakan kedua tangan untuk menarik kaki ke dada selama tiga detik. (7) Posisi duduk mengangkang, tungkai kanan dilipat dan tungkai kiri lurus, kemudian capailah bagian tengah tungkai kiri dan pegang selama tiga detik. (8) Ulangilah gerakan 1-7 pada tungkai kiri.
i) Latihan kelenturan punggung dan tungkai. (1) Duduk mengangkang dengan dilipat, kedua tangan pegangan di atas dua kaki, tarik ke bawah tengah selama tiga detik. (2)  Duduk mencium lutot selama tiga detik. (3) Duduk mencium lutut, kemudian fleksikan pergelangan kaki selama tiga detik. (4)  Sebuah tungkai kiri diangkat selama tiga detik. (5)  Sebuah tungkai kanan diangkat selama tiga detik. (6) Ulangi gerakan 4 dan 5 dengan pergelangan kaki ditekuk
2) Latihan Kelenturan Dinamis
Latihan peregangan dinamis adalah pola pergerakan ayunan dari putaran sederhana. Tujuan latihan kelenturan dinamis adalah untuk mengembangkan kebebasan dan kehalusan gerakan. Cobalah kalian lakukan bentuk-bentuk latihan kelenturan dinamis yang meliputi lengan, tangan, dan bahu di bawah ini. a) Latihan kelenturan dinamis jari tangan dan lengan (1) Berdiri dengan membuka kaki selebar bahu. (2) Luruskan kedua lengan ke atas dan kaitkan jari-jari tangan kiri dan tangan kanan.
(3) Ayunkan lengan ke atas setinggi mungkin dan luruskan kemudian ayunkan ke belakang bawah. Ulangi gerakan tersebut dengan halus, tetapi ritmis sebanyak sepuluh kali pengulangan. (4) Luruskan lengan ke depan tubuh dan sejajar dengan lantai, kemudian ayunkan ke samping kanan dan kiri secara berulang-ulang.
b) Latihan kelenturan dinamis lengan (1) Berdiri dengan membuka kaki selebar bahu. (2) Bentangkan kedua lengan ke samping setinggi bahu. (3) Putarkan lengan ke depan sebanyak sepuluh kali. (4) Putarkan lengan ke belakang sebanyak sepuluh kali. (5) Ayunkan lengan ke samping dan tegak lurus sebanyak sepuluh kali. (6)  Ayunkan lengan di atas dan di bawah secara horizontal sebanyak sepuluh kali. (7) Ayunkan horizontal dan menyilang sebanyak sepuluh kali.
c) Latihan kelenturan dinamis leher (1) Berdiri dengan membuka kaki selebar bahu kedua lengan diluruskan di samping badan. (2) Lakukan gerakan menolehkan muka ke kiri dan ke kanan 8 kali hitungan. (3) Lakukan gerakan memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan 8 kali hitungan. (4) Lakukan gerakan menundukkan dan mendongakkan kepala 8 kali hitungan. (5) Lakukan gerakan memutar persendian leher ke kiri dan ke kanan 8 hitungan
d) Latihan kelenturan dinamis batang tubuh (1) Berdiri dengan membuka kaki selebar bahu. (2) Luruskan kedua lengan ke atas dan rapatkan kedua telapak tangan. (3) Lakukan gerakan memiringkan badan ke kanan dan kiri sebanyak lima kali secara bergantian
b. Pengukuran Kelenturan
1) Alat yang diperlukan a) Bangku dengan tinggi minimal 50 centimeter. b) Mistar dengan ukuran tinggi 50 centimeter. 2) Pelaksanaan a)  Berdiri di atas bangku dengan kedua kaki lurus dan rapat tanpa alas kaki. b)  Secara perlahan bungkukan badan dengan posisi lengan dan kedua tangan lurus ke bawah menyentuh mistar. c)  Usahakan agar ujung jari kedua tangan mencapai mistar sejauh mungkin dan pertahankan selama tiga detik. Kedua telapak tangan ditaburi kapur agar pencapain ada tanda bekasnya. 3) Hasil Pengukuran Yang diukur adalah tanda bekas sentuhan terjauh dari jangkauan tangan pada mistar selama tiga detik. Cocokan hasil pencapaianmu dengan kategori berikut ini: a) Baik sekali apabila jangkauan tangan lebih dari 19 centimeter. b) Baik apabila jangkauan tangan 11,5 sampai 19 centimeter. c) Sedang apabila jangkauan tangan 1,5 sampai kurang dari 11,5. d) Kurang apabila jangkauan tangan -6,5 sampai 1,5. e) Kurang Sekali apabila jangkauan tangan kurang dari -6,5.
4. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh. Komposisi
tubuh adalah persentase lemak badan dari berat badan tanpa lemak. Maksudnya adalah kondisi tubuh tanpa adanya lemak tambahan (yang menyebabkan orang menjadi gemuk).

D.     Atletik
Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba hingga sekarang, karena gerakan – gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melempar, dan melompat adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya sehari – hari.
Badan atletik internasional : International Amateur Athletic Federation (IAAF),
Macam – macam Atletik
Antara lain adalah, jalan cepat, marathon, sprint, lari jarak jauh, lompat jauh, lombat gala, dan lain-lain.
1. Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah lomba antar tim. Inilah satu-satunya lomba beregu yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap timnya. Pelari tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat kepada pelari berikutnya. Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik terbuang percuma.
2. Lompat Gala
Walaupun cabang atletik satu ini tidak terlalu terkenal, lompat gala mempunyai tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang dipakai dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius. Gala yang mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass -dulunya terbuat dari bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk melewati mistar yang dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga gagal, maka pelompat tersebut didiskualifikasi.
3. Maraton
Olahraga atletik ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat. Saking terkenalnya olahraga yang biasanya menempuh jarak 42 km, 195 meter, sehingga ada perlombaan maraton yang mampu menyedot ribuan orang untuk menontonnya.
Misalnya lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts; London, Inggris ; Berlin, Jerman; and New York. Hadiah yang disediakan oleh penyelenggara pun cukup menggiurkan. Bisa jutaan rupiah atau ribuan dolar Amerika.
4. Sprint atau Lari Jarak Dekat
Bila diadakan dalam ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter. Di luar ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Sprint merupakan olah raga utama di atletik. Begitu banyak sensasi yang terjadi di olah raga ini.
Pemecahan rekor dunia yang mencapai di bawah 10 detik, benar-benar membuat mata para penonton tidak berkedip melihat para pelari tercepat dunia berlaga di arena lintasan lari.mTubuh-tubuh atlet yang tipis dengan rambut cepak untuk mempermudah aliran udara, pakaian khusus yang bisa membuat para pelari berlari lebih cepat dan cepat lagi, membuat sprint semakin tegang dan menantang untuk dilihat

5. Lompat Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi kenyataannya tidak mudah untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Atlet lompat jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan yang telah ditentukan. Banyak atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis lompatan.
6. Lempar Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk dibicarakan. Atlet memegang lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan hanya sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria , 260 meter, sedangkan untuk atlet wanita, 220 meter aja. Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik yang sempurna untuk mampu melemparkan lembing tersebut sejauh-jauhnya.


7. Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
8. Lari Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.

E.      Senam Ritmik/Aerobik
Ø  Unsur-Unsur Senam Ritmik
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam ritmik adalah :
1.      Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh, misalnya pada saat harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau memutar pergelangan tangan. Semua dapat dilakukan dengan mudah.
2.      Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk mendukung pada saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau pada saat beralih dari gerakan satu kegerakan yang lainnya. Semua itu membutuhkan keseimabangan badan agar dalam melakukan gerakan tidak sampai jatuh.
3.      Keluwesan
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan gerakan-gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai keluwesan dalam gerakannya.
4.      Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan yang dilakukan selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan cocok dengan irama music yang mengiringinya.
5.      Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan awal senam ritmik hingga selesai.
6.      Ketepatan dengan Irama.
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan irama yang mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan tidak kelihatan atau terasa janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena gerakan-gerakan yang dilakukan oleh peserta senam selalu tepat dengan alunan musik yang mengiringi.

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
a.       Ketepatan musik/irama
b.      Kelentukan (fleksibilitas)
c.       Kontinuitas gerakan

Aliran Senam Ritmik
         Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:
1.      Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara
Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system senam irama.

2.      Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan musik dari pada gerakan.

3.      Senam ritmik yang berasal dari seni Ballet
Dipelopori oleh Rudolf Van Laban (Hungarian).tahun 1879 – 1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung:
-          Dressur
-          Prestasi olahraga

Manfaat Senam Ritmik

Setiap olahraga tentu memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, begitu juga dengan senam ritmik.
Beberapa manfaat senam ritmik bagi tubuh yaitu:
Ø  Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh.
Ø  Meningkatkan daya tahan jantung.
Ø  Merupakan suatu program penurun berat badan.
Ø  Melenturkan dan menguatkan otot-otot tubuh.
Ø  Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada.
Ø  Mengkoordinasikan posisi otot yang tidak tepat pada posisi semestinya.
Ø  Memberikan keseimbangan bagi organ-organ tubuh.
Ø  Membuat tubuh menjadi lebih bugar.
Ø  Menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
Ø  Menyehatkan mental.
Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan, gerakan inti dan gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam ritmik tentu saja memberikan manfaat yang berbeda.


Berikut beberapa manfaat tahapan gerakan dalam senam ritmik:
a.      Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan kepala ke arah kiri dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan pemanasan dalam senam ritmik bermanfaat untuk mempersiapkan kondsi tubuh baik secara fisiologis maupun secara psikologis agar dapat melaksanakan gerakan selanjutnya dengan baik, manghilangkan kaku pada persendian dan otot-otot tubuh, dan meningkatkan suhu tubuh.
b.      Gerakan Inti
Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti melompat, memutar badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk melatih kekuatan otot dan kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasika gerakan otot-otot tubuh dan persendian.



c.       Gerakan Pendinginan
Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti mengangkat dan menurunkan kedua tangan secara perlahan-lahan. Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik bermanfaat untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan menenangkan atau mendinginkan kondisi tubuh.

Kategori Keterampilan Gerak Ritmik
1. Gerak Ritmik Ayunan Lengan
a. Gerak Putaran Satu Lengan
1) Badan tegak, kaki rapat kedua lengan lurus ke depan. 2) Pada hitungan satu, putar lengan kiri ke belakang. 3) Pada hitungan dua, putar kembali lengan kiri ke depan. 4) Pada hitungan tiga, putar lengan kanan ke belakang. 5) Pada hitungan empat, putar kembali lengan kanan ke depan. 6) Lakukan gerakan itu sebanyak 6x8 hitungan.
Perhatikan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerak putaran lengan yaitu: badan kurang tegak dan kaku, hitungan dan putaran kurang sesuai atau tidak harmonis, dan putaran lengan tidak maksimal.
b. Gerak Putaran Kedua Lengan Bersamaan
1) Badan tegak, kaki rapat dan kedua lengan lurus ke depan. 2) Pada hitungan satu, putar kedua lengan kearah belakang. 3) Pada hitungan dua, putar kedua lengan ke kanan. 4) Pada hitungan tiga, putar kedua lengan ke belakang. 5) Pada hitungan empat, kembali ke sikap semula. 6) Lakukan gerakan tersebu sebanyak 6 x 8 hitungan. Perhatikan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerak putaran kedua lengan bersamaan yaitu: badan kurang tegak dan kaku, hitungan dan putaran kurang sesuai atau tidak harmonis, dan putaran lengan tidak maksimal dan tidak bersamaan.
c. Gerak Ayunan Lengan Lurus Atas Bawah
1) Badan berdiri, kaki dibuka lebar (kangkang), dan  kedua tangan direntangkan. 2) Pada hitungan satu, luruskan lengan kiri ke atas di samping telinga, lengan kanan ke bawah silang di depan badan. 3) Pada hitungan dua, luruskan lengan kanan ke atas di samping telinga, lengan kiri ke bawah silang di depan badan. 4)  Pada hitungan tiga, seperti pada hitungan satu. 5)  Pada hitungan empat, seperti pada hitungan dua. 6)  Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang sebanyak 4 x 8 hitungan. Perhatikan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerak ayunan lengan lurus atas bawah yaitu: badan kurang tegak dan kaku, kaki kurang membuka, hitungan dan gerakan lengan kurang sesuai atau tidak harmonis, dan kedua lengan kurang lurus.
d. Gerak Putaran Kedua Lengan Depan Badan
1) Badan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu, dan kedua tangan di samping kanan. 2) Pada hitungan satu, putar kedua lengan di depan badan ke kiri. 3) Pada hitungan dua, putar kembali kedua lengan di depan badan ke kanan. 4) Pada hitungan tiga, seperti hitungan satu. 5) Pada hitungan empat, seperti hitungan dua. 6) Lakukan gerakan tersebut sebanyak 4 x 8 hitungan.
Perhatikan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerak putaran kedua lengan depan badan yaitu: badan kurang tegak dan kaku, kaki kurang membukan, hitungan dan putaran kurang sesuai atau tidak harmonis, dan putaran lengan tidak maksimal.
e. Gerak Putaran Lengan dan Badan
1) Badan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu dan kedua lengan di samping kanan/kiri 2) Pada hitungan satu, ayunkan kedua lengan ke atas sambil memutar badan setengah lingkaran ke kiri. 3) Pada hitungan dua, putar badan seperempat ke kiri dan putar lengan melalui  kiri ke samping. 4)  Pada hitungan tiga, seperti hitungan satu. 5)  Pada hitungan empat, seperti hitungan dua. 6)  Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang sebanyak 4 x 8 hitungan. Perhatikan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerak putaran lengan dan badan yaitu: badan kurang tegak dan kaku, hitungan dan putaran kurang sesuai atau tidak harmonis, putaran lengan dan badan tidak maksimal.

F.      Renang Gaya Bebas
Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908.
A.     Dasar Belajar Renang
1.      Pengenalan Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat – sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.


Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain, misalnya :
·         Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal
·         Saling mencipratkan air ke muka teman
·         Memasukkan kepala dan badan ke dalam air
·         Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman
2.      Meluncur
Setelah mengetahu sifat – sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan mengapun, caranya adalah :
·         Berdiri dengan kedua tanganlurus, bungkukkan badan ke depan.
·         Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam sikap mengembang dan meluncur.
3.   Latihan Pernafasan
a.      Teknik Gerakan Pernafasan
    1)      Sikap Permulaan
   Berdiri kongkang di kolam dasar
·         Membungkukkan tubuh rata dengan air
·         Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dilurukjan ke depan.
 2)   Gerakan
·         Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kokan, sehingga mulut mengambil nafas.
·         Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di belakang samping tubuh.
b.      Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas
·         Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tanmgan memegang dinding kolam.
·         Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke depan sedikit.
·         Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas permukaan air
B.      Macam-macam Gaya Dalam Olahraga Renang
1)      Renang Gaya Bebas
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
a.      Posisi Badan Gaya Bebas
Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
·         Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
·         Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
·         Otot – otot perut dan leher rilek.
b.      Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
  • Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
  • Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
  • Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.
  • Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
c.       Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
·         Gerakan menarik (pull)
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku dibengkokkan.
·         Gerakan mendorong (push)
Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.
·         Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.

2)      Renang Gaya Dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
a.       Gerakan Kaki
·         Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)
·         Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki kanan saling berjauhan)
·         Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
b.      Gerakan Tangan
·         Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu & menempel)
·         Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
·         Luruskan tangan kembali.
c.       Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
·         Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.
·         Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.

3)      Renang Gaya Punggung

Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
a.       Gerakan Kaki
·         Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
·         Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok
b.      Gerakan Tangan
·         Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
·         Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
·         Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
c.       Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
4)      Renang Gaya Kupu – Kupu
Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.
Berbeda dari gaya bebas, gaya dada, dan gaya punggung yang umumnya dapat mudah dikuasai, pemula perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.
a.       Gerakan Kaki
·         Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
·         Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
·         Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
b.      Gerakan Tangan
·         Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
·         Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.
·         Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali depan.
c.       Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang
a)      Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang
·   Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan badan (senam kecil) atau dengan berlari – lari kecil.
·   Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh dapat menyesuaikan dengan suhu air.
·   Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan lainnya.
b)      Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang
·      Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di dalam kolam renang biasanya kotor.
·      Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat – loncat atau dengan cara yang lain.
·      Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)

Manfaat Renang Bagi Tubuh
1.      Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah
Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
2.      Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru
Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi
3.      Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi
Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi / padat.
























BAB III
PENUTUP


A.     KESIMPULAN
Olahraga sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, hal ini diperlukan untuk selalu membuat tubuh terus bergerak dan dengan sendirinya metabolism dalam tubuh akan terpelihara dan terjaga dengan baik. Diantara olahraga yang berkaitan dengan manfaat olahraga bagi tubuh hal itu telah diuraikan diatas dengan beberapa teknik dan langkah-langkah yang dapat dipelajari .


B.      SARAN
Dengan adanya paparan materi diatas, semoga kita dapat tergugah hatinya untuk giat ber-olahraga dan beraktivitas karena telah terbukti bermanfaat bagi. Mari berolahraga sehatkan jasmani kita disamping rohani kita yang selalu menjadi rutinitas dan kewajiban.






















MAKALAH
PENDIDIKAN JASMANI & ROHANI
“RANGKUMAN MATERI PENJAS KELAS XI SEMESTER 1”


DI SUSUN OLEH :
M FAHRI SETIONO
XI IPS 3





SMA NEGERI 1 PURWAKARTA
JL. K.K. Singawinata No. 113 Purwakarta