Tuesday, February 27, 2018

EXPLANATION TEXT PENDEK



THUNDER
Thunder is the sound that accompanies lightning during a thunderstorm. It is usually accompanied by heavy rain and sometimes snow, hail, or no precipitation at all. Thunderstorms may line up in a series, and strong or severe thunderstorms may rotate..
Any sound you hear is made up of vibrations. The vibrations travel as a sound wave through the air, until they reach your ear. Lightning is a huge discharge of electricity, and this electricity shoots through the air, causing vibrations to be formed in two ways:
1. The electricity passes through the air and causes air particles to vibrate. The vibrations are heard as sound. 2. The lightning is also very hot and heats up the air around it. Hot air expands, and in this case the air expands very quickly, pushing apart the air particles with force and creating more vibrations.
This is what we hear and call thunder – the rumbling of thunder is simply caused by the vibration or sound of the air affected by lightning. If you’re nearby to a lightning strike, you may have heard thunder as a really loud crack, almost like the sound of a whip being cracked. But, most of the time we hear thunder as a loud, long rumble.
In fact, the crack sound is the direct sound of the lightning near us, reaching our ears. The more common rumbling effect happens when thunder echoes off objects all around us. This happens a lot in towns and cities, where there are lots of buildings for the noise to bounce off.
However even in flat areas of land, with no trees or other objects, there is quite often a rumble as the thunder simply bounces off the ground on its way to our ears. All this echoing transforms the original ‘crack’ sound into a longer ‘rumble’!
We see the lightning before we hear the thunder because light travels faster than sound. The light from the lightning travels to our eyes much quicker than the sound from the lightning. so we hear it later than we see it. There is an old myth that counting seconds between a lightning flash and the accompanying thunder gives you the distance of how far away the storm is, in miles.

MAKALAH JAMU LENGKAP



KATA PENGANTAR

     Segala puji hanya dipanjatkan kepada Allah Ta’ala, Rabb semesta alam . Shalawat dalam salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW., kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang baik hingga hari hisab. Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya kami  mampu  menyelesaikan  tugas  penelitian literatur yang berjudul “ Industri Rumahan Obat Tradisional : Jamu ” ini guna memenuhi tugas  mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan .
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, teman kelas serta guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan sumbangsih kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga Allah SWT, memberikan pertolongan kepada semua orang menjalani kehidupan ini, terutama bagi para anggota kelompok.
Aaamiin..


Purwakarta,  Februari 2018

Penyusun
BAB I

1.1      Latar Belakang
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong seringkali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk memenuhi tugas Ujian Praktek PKWU maka dari itu, kami mengangkat tema jamu ini sebagai bahan kajian.

1.2      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana biografi salah satu penjual jamu di Purwakarta?
2.      Apa saja produk yang dihasilkan dan dijual?
3.      Bagaimana strategi pemasarannya?
4.      Apa harapan penjual kedepannya?

1.3      Tujuan
1.      Mengetahui biografi penjual jamu lebih dalam
2.      Mengetahui produk yang dihasilkan dan kendala pemasaran
3.      Mengetahui harapan dari penjual jamu tersebut




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Jamu
Obat tradisional Indonesia yang dikenal sebagai Jamu, telah digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit sejak berabad-abad yang lalu jauh sebelum era Majapahit. Ke depan pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam/obat herbal Indonesia ini perlu mendapatkan substansi ilmiah yang lebih kuat, terutama melalui penelitian dan standarisasi sehingga obat herbal Indonesia dapat diintegrasikan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional (WHO 2002). Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh–tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan – bahan tersebut yang belum dibekukan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaannya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset, sekalor, pegal linu, tolak angin dan sebagainya. Sedangkan fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya (Sumarny 2002). Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, obat tradisional dilarang menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat, narkotika atau psikotropika dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi (BPOM RI 2006). Sampai saat ini masyarakat tradisional di negara-negara berkembang termasuk Indonesia biasanya mengatasi sendiri gejala-gejala sakit yang
6
dideritanya dengan pengobatan tradisional. Pada masyarakat jawa upaya menjaga kesehatan, mencegah penyakit maupun pengobatan suatu penyakit yang diderita, biasa dilakukan dengan meminum ramuan tradisional atau yang lebih dikenal dengan jamu. (Atik dan Afiani 2003). Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahanbahan tersebut yang belum dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaanya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset, sekalor, pegel linu, tolak angin. Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan. Adapun tahapan tersebut dimulai dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan      (Gunawan 2004)















BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian erat kaitannya dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang akan dipergunakan dalam melaksanakan penelitian.
Tahapan proses dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan petunjuk yang jelas, teratur dan sistematis. Tahapan dalam penelitian ini penjelasannya sebagai berikut :
a.       Identifikasi masalah
Identifikasi masalah penelitian ini meliputi perumusan masalah, menentuan tujuan penelitian, mencari batasan-batasan masalah.
b.      Survei pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pihak Pak Ade mengenai kondisi penjualan jamu dewasa ini, biografi dan cara-cara pembuatan jamu. Pada tahap ini dilakukan observasi juga untuk mengetahui bagaimana kondisi Cara pembuatan Jamu oleh Pak Ade.
c.       Tujuan penelitian
Pada tahap ini ditentukan tujuan dari penelitian yaitu mengetahui biografi, cara pembuatan jamu, serta pemasaran jamu dan harapan penjual .
d.      Metode pengambilan data
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan cara mewawancarai Pak Ade secara langsung, serta melakukan observasi mengenai pembuatan jamu








BAB IV
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Jamu
Jamu dapat digunakan untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Meskipun rasanya
pahit, namun sejak berabad-abad yang lalu jamu selalu mendapat tempat yang penting dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Berbagai literatur yang menyatakan bahwa tumbuhan obat di sekitar lingkungan hidup manusia telah berhasil mencegah kemusnahan mereka akibat wabah penyakit menular seperti wabah di masa lalu. Sementara itu, jamu sendiri adalah kata dari Jawa, yang terbentuk dari kata Jampi Usodo dan mempunyai arti ramuan kesehatan disertai dengan doa. Istilah Jamu sudah dikenal nenek moyang kita sejak dahulu kala ( Permata, 2007 ).

B.    Cara Pembuatan Jamu
          Pak Ade membuat dan menjual produk jamu diantaranya :
1.      Jamu Beras Kencur
Bahan-bahan :
·         3 ons kencur
·         3 ons beras
·         1 kg gula merah
·         ½ ons kayu manis
·         ½ sdm garam dapur
·         13 biji kedaung
·         5 liter air matang




Cara membuat jamu beras kencur :
  1. Beras dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama (1 ½ ons), dicuci lalu rendam selama satu hari. Sedangkan bagian lain di sangan atau sangrai.
  2. Biji kedaung juga di dangan, sisihkan.
  3. Campur kedua beras, biji kedaung, tambahkan kencur lalu tumbuk hingga halus. Masukkan 10 gelas air dan saring.
  4. Rebus gula merah dengan 7 gelas air sampai mendidih kemudian masukkan garam dapur, aduk-aduk.
  5. Larutan gula disaring dan campurkan dengan air beras kencur, aduk sampai rata.
  6. Setelah dingin, saring dan masukkan ke dalam botol.
2.      Jamu kunir asam (kunyit asam)
Bahan-bahan :
  • 3 ons kunir (kunyit)
  • 1 ikat daun belutas
  • 2 ons asam jawa
  • 1 sdt garam halus
  • 8 gelas air bersih
Cara membuat jamu kunir asam :
  1. Cuci bersih kunyit (kunir) kemudian tumbuk atau giling sampai halus. Gunakan blender untuk mempercepat proses penghalusan.
  2. Haluskan juga daun belutas dan asam jawa kemudian campur semua bahan.
  3. Siapkan api, rebus campuran bahan jamu dengan 8 gelas air. Biarkan sampai mendidih dan air rebusan berkurang.
  4. Setelah tersisa 6 gelas, angkat dari api lalu saring menggunakan kain tipis. Tunggu sebentar sampai tidak terlalu panas. Masukkan ke dalam botol jamu atau wadah lain.
Produk Jamu lain ada Jahe manis, dan sisanya adalah produk jamu kemasan, seperti buyung upik dan lain-lain.

C.   Strategi Pemasaran
Saat ini Pak Ade menjual jamu nya dengan cara tradisional yaitu dijajakan ditempat. Untuk rencana lain dalam pemasaran nya, Pak Ade mengatakan belum memiliki rencana lain.

D.   Harapan Penjual
1.      Pak Ade menginginkan pemerintah daerah lebih memperhatikan Penjual UKM seperti penjual jamu, misalnya bantuan modal
2.      Jika memungkinkan, Pak Ade menginginkan tempat berjualan secara khusus agar ia tak perlu lagi mengahbiskan sebagian besar uang hasil penjualannya untuk menyewa tempat.
3.      Pemerintah ikut serta dalam pemasaran jamu, karena menurutnya jamu adalah warisan leluhur bangsa yang perlu dilestarikan keberadaannya.















BAB V
A.   Kesimpulan
Jamu merupakan obat tradisional peninggalan leluhur bangsa yang perlu dilestarikan keberadaanya. Selain itu, jamu memiliki khasiat yang tidak kalah dengan obat kimia. Jamu juga memiliki efek samping yang lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Pak Ade merupakan sosok penjual jamu di Purwakarta yang masih konsisten menjual jamu. Selain berjualan jamu merupakan mata pencahariannya, beliau juga memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan jamu tradisional. Untuk itu, kita sebagai generasi bangsa perlu ikut serta dalam menjaga dan melestarikan jamu, minimal kita mengetahui pengetahuan seputar jamu dan ikut membeli produk jamu tersebut.
B.     Saran
Pak Ade perlu melakukan inovasi dalam penjualannya, misalna mengemas jamu dengan kemasan yang menarik perhatian kalangan millennial, bisa juga dengan melakukan kerja sama pemasaran dengan warung-warung atau minimarket agar penjualan dapat meningkat dan tetap lestari











Biografi penjual jamu
Pak Ade itu adalah panggilan dari orang-orang yang sudah membeli jamu nya sejak 10 tahun yang lalu. Pak Ade seorang pria yang berumur 42 tahun adalah seorang tukang jamu di daerah Pasawahan. Jamu-jamu yang ia jajakan merupakan racikan tangannya sendiri jadi untuk jaminan kebersihannya insyaallah bisa terjaga. Ia sudah menjajakan jamunya mulai dari 10 tahun yang lalu.
Pak Ade merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Alm. Ngatijo dan Sukarti yang lahir pada tanggal 24 Juli 1976.













Lampiran-lampiran
                          





Daftar Pustaka
http://nikenparamitha.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pengobatan-tradisional-jamu.html
Kusuma, Wijaya : 2011 : Respisitory UI, Penelitian Jamu : Depok, Indonesia
















Produk Kesehatan Khas Daerah
Dinamika Jamu Tradisional Di Purwakarta Ditengah Perkembangan Zaman
( Dalam rangka memenuhi tugas ujian praktek Prakarya dan Kewirausahaan )
XII IPS 2
KELOMPOK 4





SMA NEGERI 1 PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWAKARTA
ANGGOTA KELOMPOK :

1.     Cindy Aletta C. Putri
2.     Eka Veronika
3.     Irena Virensia
4.     Muhammad Fahri Setiono
5.     Nenden Nova N
6.     Nico Cahya
7.     Renika Florentina T
8.     Restu Zuliatri Dewi
9.     Reza Nuralam